Pages

Sabtu, 27 Agustus 2016

Cara Budidaya Ikan Cempili atau Wader Cethul

Mendengar nama iwak cethul tentu sangat asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, akan tetapi di Jawa kebanyakan sudah akrab dengan nama ikan yang satu ini. Ikan yang masih termasuk dalam golongan ikan Guppy ini mempunyai banyak nama panggilan di Indonesia semisal wader cempili, iwak deduk, lunjar gondok, ikan cere dan iwak cethul.
Ikan ini mempunyai ukuran tubuh yang sangat mungil. Panjangnya hanya 1-2 cm diameter tubuhnya hanya 0,2 cm, ikan ini banyak ditemui di parit-parit pedesaan, irigasi persawahan dan di daerah rawa-rawa.
Ukurannya yang sangat kecil ini membuat orang memandang remeh pada ikan ini dan tidak ada yang berniat untuk mencari ikan ini untuk konsumsi apalagi sampai dibudidayakan. Akan tetapi akhir-akhir ini banyak bermunculan makanan yang menggunakan ikan cethul ini sebagai bahan utama pembuatannya.
Bahkan di Semarang kini sudah ada produsen makanan berbahan dasar si Cethul ini, CV. Makarya Mina adalah salah satunya. CV ini mampu menghasilkan inovasi olahan berupa makanan cethul goreng garing. Selain itu di pinggiran jalan juga sudah mulai bermunculan penjual olahan cethul lainnya, semisal pecel cethul dan rempeyek cethul.
Kebutuhan ikan ini di daerah Semarang dan Salatiga setidaknya mencapai 4 kuintal per hari tapi sayang kebutuhan ini belum bisa terpenuhi, karena belum adanya orang yang membudidayakan ikan ini dan hanya mengandalkan hasil tangkapan dari nelayan Rawa Pening.
Membudidayakan Ikan Cethul :
Ikan ini sangat mudah sekali dibudidayakan, berikut faktor yang sangat mendukung dalam proses pembudidayaan ikan ini :

  • Memiliki kematangan kelamin yang sangat singkat yakni hanya 3 bulan.
  • Ikan ini sangat produktif karena sehabis melahirkan, dalam waktu 1 hari sudah siap untuk proses reproduksi kembali.
  • Dalam sekali reproduksi mampu menghasilkan sekitar 30 ekor bayi cethul.
  • Ikan ini bersifat membiarkan telur dalam perut dan kalau sudah menetas baru akan dilahirkan.
  • Tidak memerlukan tempat atau kolam yang besar
Kendala Pembudidayaan :

  • Belum ada proses pemijahan yang bisa kita lakukan, semua masih alami.
  • Indukan ikan ini cenderung akan memakan bayinya sendiri
Makanan :
Makanan Cethul ini berupa alga, telur, dan larva nyamuk. Selain itu juga akan memakan bayinya sendiri oleh karena itu kalau kita membudidayakan ikan ini harus memberikan halangan di kolam seperti enceng gondok untuk melindungi bayi cethul.
Kondisi air :
Karakter ikan cethul sangat membutuhkan air yang kaya akan oksigen dan harus bersih, sebaiknya kita memberi aerator di media budidaya ikan cethul ini.


Sumber : https://kabartani.com/cara-budidaya-ikan-cempili-atau-wader-cethul.html

Dwiputra Garin Wicaksana
Kelompok 1 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian
14/365017/PN/13645
Budidaya Perikanan







1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ferry Cahya Raharja
14/369733/PN/13958
Gol. A3.1
Kelompok 6

Sumber Ide : Berasal dari CV. Makarya MIna yang menjadi pionir dalam membuat makanan olahan berbahan dasar ikan cethul

Sasaran Langsung : Pembudidaya ikan yang akan mengembangkan usaha budidaya dengan spesien ikan cethul yang mulai banyak diminati

Sasaran tidak langsung : Selurh warga yang tertarik terhadap usaha budidaya ikan cethul

Manfaat : Para pembudidaya ikan dapat mengerti tentang cara budidaya ikan cethul

Proximity : KArena informasi dekat dengan pembudidaya ikan atau dibidang pengolah ikan cethul

Importance : Informasi yang disampaikan diperlukan pembudidaya ikan cethul agar produktivitasnya dapat meningkat

Posting Komentar