Pages

Minggu, 28 Agustus 2016

Sistem Aquaponik Lele: Budidaya Lele Sambil Berkebun

Budidaya ikan intensif dilakukan dengan memberikan pakan berprotein tinggi. Pakan yang dikonsumsi ikan akan dikatabolisme dan ammonia yang merupakan limbah nitrogen utama ikan akan dieksresikan. Pada waktu yang sama, bakteri memineralisasi nitrogen organik dalam pakan yang tidak termakan dan feses menjadi ammonia. Penimbunan ammonia dapat mencemari media budidaya bahkan menyebabkan kematian bagi ikan yang dibudidayakan. Oleh karena itu  konsentrasi ammonia harus ditekankan, hal ini dapat dilakukan dengan membuang limbah budidaya dan menggantinya dengan air bersih. Menurut Wedemeyer (1996), banyak pembudidaya ikan mempertahankan konsentrasi amonia nitrogen (NH3-N) pada atau di bawah 0,01 mg/L, meskipun konsentrasi di atas 0,1 mg/L biasanya masih dapat ditoleransi dengan baik oleh ikan (Rohmana, 2009).
Teknologi dalam kegiatan budidaya terus berkembang. Salah satunya yakni sistem aquaponik. Penerapan sistem aquaponik lele belum banyak dilakukan. Sistem ini memadukan metode budidaya ikan lele dengan memanfaatkan nutrisi yang diperoleh dari air kolam lele untuk digunakan sebagai media tanam bagi tanaman. Bagi para pecinta tanaman, tentunya sistem ini sangat bermanfaat. Para pembudidaya lele dapat meningkatkan ekonomi dengan melakukan kegiatan budidaya sambil berkebun. Sungguh menarik bukan? Sistem aquaponik cukup mudah untuk dilakukan. Kami akan menjelaskan bagaimana cara menerapkan sistem aquaponik lele.

Penerapan Sistem Aquaponik Lele
TAHAP I
            Pastikan kolam lele sudah disiapkan. Kolam dapat berupa kolam semen atau terpal. Untuk Anda yang baru ingin memulai budidaya lele, Anda dapat membuat kolam menggunakan terpal dengan ukuran 2 x 4 meter. Kolam dengan ukuran tersebut dapat menampung sebanyak 3000 ekor ikan lele.

TAHAP II
            Dalam pembuatan aquaponik lele terdapat beberapa sistem yang dapat digunakan, sebagai contoh sistem DFT. DFT (Deep Flow Technique) merupakan teknik instalasi hidroponik dengan meletakkan akar tanaman pada media yang dialiri air sedalam 3-4 cm dari permukaan. Dalam penerapan sistem ini, dibutuhkan pipa paralon atau bambu sebagai wadah tanaman. Kemudian letakkan net pot atau gelas plastik yang diisi dengan pecahan batu bata atau krikil dan pada bagian atas ditambahkan serabut kelapa dan sekam bakar. Penggunaan sistem DFT pada aquaponik lele membutuhkan pompa air untuk mengalirkan air pada media tanam dari kolam lele.

TAHAP III
            Langkah ketiga pada sistem aquaponik lele yaitu menentukan tanaman. Anda dapat memilih bibit tanaman seperti kangkung, sawi, selada, sledri, dan berbagai tanaman lainnya. Sebagai contoh Anda menggunakan kangkung dalam sistem aquaponik lele. Pertama, Anda perlu menyemaikannya terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan satu lembar kapas basah untuk penyemaian. Untuk menjaga agar tidak tenggelam, sebaiknya tunggu sampai benih bertunas dan tumbuh akar pada kapas tersebut.
            Langkah selanjutnya yaitu memindahkan bibit ke dalam gelas plastik yang telah terisi media tanam berupa pecahan batu bata. Agar akar tetap kuat dan tidak hanyut, maka bibit kangkung tersebut dipindahkan beserta kapasnya. Setiap pot dapat diisi dengan 3 hingga 5 bibit kangkung.

TAHAP IV
            Langkah ke empat yakni penyinaran. Pertumbuhan tanaman pada kolam aquaponik lele yang berukuran 2 x 4 meter ini akan terhambat jika tidak mendapatkan sinar matahari. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membuat kolam aquaponik lele di tempat yang mudah memperoleh sinar matahari.
            Apabila kolam sudah terlanjur dibuat di tempat yang kurang akan penyinaran, Anda dapat menggunakan tanaman yang membutuhkan sinar matahari relatif sedikit atau menambah lampu UV sebagai pengganti cahaya matahari.

Pemeliharaan Sistem Aquaponik Lele
            Aquaponik lele cenderung mudah tersumbat oleh kotoran, lendir, dan sisa pakan ikan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memasang filter di sekeliling pompa. Anda dapat menggunakan kawat strimin dengan lubang yang agak kecil agar tidak mudah tersumbat oleh sampah kotoran. Jadi sebelum air masuk ke dalam pipa paralon, air akan tersaring oleh filter tersebut sehingga aliran dapat berjalan sdengan lancar.
            Pemeliharaan pada kolam aquaponik lele juga dilakukan dengan mengontrol tekanan air agar air tidak mudah menguap sehingga debit air tidak mudah berkurang. Cara mengatasinya yaitu dengan memberikan lubang pada pipa kecil dari pompa sebelum masuk ke pipa paralon untuk mengurangi tekanan pada pompa. Dengan terbaginya aliran air, maka daya dorong air akan berkurang atau dengan membuat aliran bercabang untuk instalasi lain sehingga dapat mengurangi daya dorong air agar tidak meluap.
            Yang tidak kalah penting dan perlu dilakukan yaitu kontrol tanaman. Tanaman kangkung akan tumbuh bercabang saat panen, semakin sering dipetik maka akan semakin rimbun. Oleh karena itu, pipa paralon harus diperiksa karena semakin rimbun tanaman kangkung semakin rimbun pula akarnya. Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pada pipa paralon.
            Tambahan lagi untuk pemeliharaan lele. Pakan yang diberikan pada ikan budidaya (lele) dalam sistem ini tidak serta merta harus berupa pelet. Pakan yang diberikan dapat berupa sayuran atau sisa makan dapur rumah tangga karena dapat menambah kadar nutrisi dalam air sehingga tanaman dapat tumbuh subur.


Sumber :
Rohmana, Dasu. 2009. Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof untuk Perbaikan Kualitas Air dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Triyanto. 2016. Sistem Aquaponik Lele: Budidaya Ikan Lele Sambil Berkebun. <https://kabartani.com/sistem-aquaponik-lele-budidaya-ikan-lele-sambil-berkebun.html>. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2016.

Andita Ratih Dewanti
Kelompok 1 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian
14/365073/PN/13655
Budidaya Perikanan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Nilai penyuluhan berdasarkan faktor Ide/Teknologi, Sasaran, Manfaat, Pendidikan:
• Ide/teknologi :
Artikel tersebut merupakan suatu inovasi yang masih dikembangkan lagi yang mampu mengintegrasikan antara pertanian dan budidaya perikanan.
• Sasaran langsung :
Artikel tersebut bisa sampai langsung ke petani/pembudidaya untuk langsung bisa diaplikasikan di lahanya.
• nilai pendidikan :
1. adanya informasi yang bisa di aplikasikan seperti manfaat dari amoniak untuk nutrisi tumbuhan. Penimbunan ammonia dapat mencemari media budidaya bahkan menyebabkan kematian bagi ikan yang dibudidayakan. Oleh karena itu konsentrasi ammonia harus ditekankan, hal ini dapat dilakukan dengan membuang limbah budidaya dan menggantinya dengan air bersih.
2. adanya informasi yang mungkin bisa dipeajari lebih lanjut dan menarik untuk dipelajar, karena penerapan sistem aquaponik lele bukanlah spesies yang bisa dilakukan untuk menjadi aquaponik, masih banyak spesies ikan yang bisa diaplikasikan menjadi aquaponik.

Nilai Berita yang terkandung dalam artikel:
• Importance :
informasi tersebut yang bagus dan bisa di aplikasikan oleh petani atau pembudidaya dengan adanya teknologi dalam kegiatan budidaya terus berkembang. Salah satunya yakni sistem aquaponik.
• Nilai pendidikan:
• Importance :
Artikel tersebut mempunyai tahap tahap untuk aplikasi aquaponiknya sehingga diharapkan petani bisa belajar untuk mengaplikasikan teknik budidaya ikan dan berkebun.

komentar dari:
Muhammad Masbukhin
14/365171/PN/13717
Budidaya Perikanan

Posting Komentar