Budidaya ikan intensif dilakukan dengan
memberikan pakan berprotein tinggi. Pakan yang dikonsumsi ikan akan
dikatabolisme dan ammonia yang merupakan limbah nitrogen utama ikan akan
dieksresikan. Pada waktu yang sama, bakteri memineralisasi nitrogen organik
dalam pakan yang tidak termakan dan feses menjadi ammonia. Penimbunan ammonia
dapat mencemari media budidaya bahkan menyebabkan kematian bagi ikan yang
dibudidayakan. Oleh karena itu konsentrasi
ammonia harus ditekankan, hal ini dapat dilakukan dengan membuang limbah
budidaya dan menggantinya dengan air bersih. Menurut Wedemeyer (1996), banyak
pembudidaya ikan mempertahankan konsentrasi amonia nitrogen (NH3-N) pada
atau di bawah 0,01 mg/L, meskipun konsentrasi di atas 0,1 mg/L biasanya masih dapat
ditoleransi dengan baik oleh ikan (Rohmana, 2009).
Teknologi dalam kegiatan budidaya terus
berkembang. Salah satunya yakni sistem aquaponik. Penerapan sistem aquaponik
lele belum banyak dilakukan. Sistem ini memadukan metode budidaya ikan lele
dengan memanfaatkan nutrisi yang diperoleh dari air kolam lele untuk digunakan
sebagai media tanam bagi tanaman. Bagi para pecinta tanaman, tentunya sistem
ini sangat bermanfaat. Para pembudidaya lele dapat meningkatkan ekonomi dengan
melakukan kegiatan budidaya sambil berkebun. Sungguh menarik bukan? Sistem
aquaponik cukup mudah untuk dilakukan. Kami akan menjelaskan bagaimana cara
menerapkan sistem aquaponik lele.
Penerapan Sistem Aquaponik Lele
TAHAP
I
Pastikan kolam lele sudah disiapkan.
Kolam dapat berupa kolam semen atau terpal. Untuk Anda yang baru ingin memulai
budidaya lele, Anda dapat membuat kolam menggunakan terpal dengan ukuran 2 x 4
meter. Kolam dengan ukuran tersebut dapat menampung sebanyak 3000 ekor ikan
lele.
TAHAP
II
Dalam pembuatan aquaponik lele
terdapat beberapa sistem yang dapat digunakan, sebagai contoh sistem DFT. DFT (Deep Flow Technique) merupakan teknik
instalasi hidroponik dengan meletakkan akar tanaman pada media yang dialiri air
sedalam 3-4 cm dari permukaan. Dalam penerapan sistem ini, dibutuhkan pipa
paralon atau bambu sebagai wadah tanaman. Kemudian letakkan net pot atau gelas
plastik yang diisi dengan pecahan batu bata atau krikil dan pada bagian atas ditambahkan
serabut kelapa dan sekam bakar. Penggunaan sistem DFT pada aquaponik lele
membutuhkan pompa air untuk mengalirkan air pada media tanam dari kolam lele.
TAHAP
III
Langkah ketiga pada sistem aquaponik
lele yaitu menentukan tanaman. Anda dapat memilih bibit tanaman seperti
kangkung, sawi, selada, sledri, dan berbagai tanaman lainnya. Sebagai contoh
Anda menggunakan kangkung dalam sistem aquaponik lele. Pertama, Anda perlu
menyemaikannya terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan satu lembar kapas basah
untuk penyemaian. Untuk menjaga agar tidak tenggelam, sebaiknya tunggu sampai
benih bertunas dan tumbuh akar pada kapas tersebut.
Langkah selanjutnya yaitu
memindahkan bibit ke dalam gelas plastik yang telah terisi media tanam berupa
pecahan batu bata. Agar akar tetap kuat dan tidak hanyut, maka bibit kangkung
tersebut dipindahkan beserta kapasnya. Setiap pot dapat diisi dengan 3 hingga 5
bibit kangkung.
TAHAP
IV
Langkah ke empat yakni penyinaran. Pertumbuhan
tanaman pada kolam aquaponik lele yang berukuran 2 x 4 meter ini akan terhambat
jika tidak mendapatkan sinar matahari. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membuat
kolam aquaponik lele di tempat yang mudah memperoleh sinar matahari.
Apabila kolam sudah terlanjur dibuat
di tempat yang kurang akan penyinaran, Anda dapat menggunakan tanaman yang
membutuhkan sinar matahari relatif sedikit atau menambah lampu UV sebagai
pengganti cahaya matahari.
Pemeliharaan Sistem Aquaponik
Lele
Aquaponik lele cenderung mudah
tersumbat oleh kotoran, lendir, dan sisa pakan ikan. Oleh karena itu, sebaiknya
Anda memasang filter di sekeliling pompa. Anda dapat menggunakan kawat strimin
dengan lubang yang agak kecil agar tidak mudah tersumbat oleh sampah kotoran.
Jadi sebelum air masuk ke dalam pipa paralon, air akan tersaring oleh filter tersebut
sehingga aliran dapat berjalan sdengan lancar.
Pemeliharaan pada kolam aquaponik
lele juga dilakukan dengan mengontrol tekanan air agar air tidak mudah menguap
sehingga debit air tidak mudah berkurang. Cara mengatasinya yaitu dengan
memberikan lubang pada pipa kecil dari pompa sebelum masuk ke pipa paralon
untuk mengurangi tekanan pada pompa. Dengan terbaginya aliran air, maka daya
dorong air akan berkurang atau dengan membuat aliran bercabang untuk instalasi
lain sehingga dapat mengurangi daya dorong air agar tidak meluap.
Yang tidak kalah penting dan perlu
dilakukan yaitu kontrol tanaman. Tanaman kangkung akan tumbuh bercabang saat
panen, semakin sering dipetik maka akan semakin rimbun. Oleh karena itu, pipa
paralon harus diperiksa karena semakin rimbun tanaman kangkung semakin rimbun
pula akarnya. Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pada pipa paralon.
Tambahan lagi untuk pemeliharaan
lele. Pakan yang diberikan pada ikan budidaya (lele) dalam sistem ini tidak
serta merta harus berupa pelet. Pakan yang diberikan dapat berupa sayuran atau
sisa makan dapur rumah tangga karena dapat menambah kadar nutrisi dalam air
sehingga tanaman dapat tumbuh subur.
Sumber
:
Rohmana, Dasu. 2009. Konversi
Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp.
Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof untuk Perbaikan Kualitas Air dan Makanan
Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii.
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Triyanto. 2016. Sistem
Aquaponik Lele: Budidaya Ikan Lele Sambil Berkebun. <https://kabartani.com/sistem-aquaponik-lele-budidaya-ikan-lele-sambil-berkebun.html>. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2016.
Andita Ratih Dewanti
Kelompok 1 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian
Kelompok 1 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian
14/365073/PN/13655
Budidaya Perikanan
1 komentar:
Nilai penyuluhan berdasarkan faktor Ide/Teknologi, Sasaran, Manfaat, Pendidikan:
• Ide/teknologi :
Artikel tersebut merupakan suatu inovasi yang masih dikembangkan lagi yang mampu mengintegrasikan antara pertanian dan budidaya perikanan.
• Sasaran langsung :
Artikel tersebut bisa sampai langsung ke petani/pembudidaya untuk langsung bisa diaplikasikan di lahanya.
• nilai pendidikan :
1. adanya informasi yang bisa di aplikasikan seperti manfaat dari amoniak untuk nutrisi tumbuhan. Penimbunan ammonia dapat mencemari media budidaya bahkan menyebabkan kematian bagi ikan yang dibudidayakan. Oleh karena itu konsentrasi ammonia harus ditekankan, hal ini dapat dilakukan dengan membuang limbah budidaya dan menggantinya dengan air bersih.
2. adanya informasi yang mungkin bisa dipeajari lebih lanjut dan menarik untuk dipelajar, karena penerapan sistem aquaponik lele bukanlah spesies yang bisa dilakukan untuk menjadi aquaponik, masih banyak spesies ikan yang bisa diaplikasikan menjadi aquaponik.
Nilai Berita yang terkandung dalam artikel:
• Importance :
informasi tersebut yang bagus dan bisa di aplikasikan oleh petani atau pembudidaya dengan adanya teknologi dalam kegiatan budidaya terus berkembang. Salah satunya yakni sistem aquaponik.
• Nilai pendidikan:
• Importance :
Artikel tersebut mempunyai tahap tahap untuk aplikasi aquaponiknya sehingga diharapkan petani bisa belajar untuk mengaplikasikan teknik budidaya ikan dan berkebun.
komentar dari:
Muhammad Masbukhin
14/365171/PN/13717
Budidaya Perikanan
Posting Komentar