Mendengar nama
iwak cethul tentu sangat asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, akan
tetapi di Jawa kebanyakan sudah akrab dengan nama ikan yang satu ini. Ikan yang
masih termasuk dalam golongan ikan Guppy ini mempunyai banyak nama panggilan di
Indonesia semisal wader cempili, iwak deduk, lunjar gondok, ikan cere dan iwak
cethul.
Ikan ini
mempunyai ukuran tubuh yang sangat mungil. Panjangnya hanya 1-2 cm diameter
tubuhnya hanya 0,2 cm, ikan ini banyak ditemui di parit-parit pedesaan, irigasi
persawahan dan di daerah rawa-rawa.
Ukurannya yang
sangat kecil ini membuat orang memandang remeh pada ikan ini dan tidak ada yang
berniat untuk mencari ikan ini untuk konsumsi apalagi sampai dibudidayakan.
Akan tetapi akhir-akhir ini banyak bermunculan makanan yang menggunakan ikan
cethul ini sebagai bahan utama pembuatannya.
Bahkan di
Semarang kini sudah ada produsen makanan berbahan dasar si Cethul ini, CV.
Makarya Mina adalah salah satunya. CV ini mampu menghasilkan inovasi olahan
berupa makanan cethul goreng garing. Selain itu di pinggiran jalan juga sudah
mulai bermunculan penjual olahan cethul lainnya, semisal pecel cethul dan
rempeyek cethul.
Kebutuhan ikan
ini di daerah Semarang dan Salatiga setidaknya mencapai 4 kuintal per hari tapi
sayang kebutuhan ini belum bisa terpenuhi, karena belum adanya orang yang
membudidayakan ikan ini dan hanya mengandalkan hasil tangkapan dari nelayan
Rawa Pening.
Membudidayakan
Ikan Cethul :
Ikan ini sangat
mudah sekali dibudidayakan, berikut faktor yang sangat mendukung dalam proses
pembudidayaan ikan ini :
- Memiliki kematangan kelamin yang sangat singkat yakni hanya 3 bulan.
- Ikan ini sangat produktif karena sehabis melahirkan, dalam waktu 1 hari sudah siap untuk proses reproduksi kembali.
- Dalam sekali reproduksi mampu menghasilkan sekitar 30 ekor bayi cethul.
- Ikan ini bersifat membiarkan telur dalam perut dan kalau sudah menetas baru akan dilahirkan.
- Tidak memerlukan tempat atau kolam yang besar
Kendala
Pembudidayaan :
- Belum ada proses pemijahan yang bisa kita lakukan, semua masih alami.
- Indukan ikan ini cenderung akan memakan bayinya sendiri
Makanan :
Makanan Cethul
ini berupa alga, telur, dan larva nyamuk. Selain itu juga akan memakan bayinya
sendiri oleh karena itu kalau kita membudidayakan ikan ini harus memberikan
halangan di kolam seperti enceng gondok untuk melindungi bayi cethul.
Kondisi air :
Kondisi air :
Karakter ikan
cethul sangat membutuhkan air yang kaya akan oksigen dan harus bersih,
sebaiknya kita memberi aerator di media budidaya ikan cethul ini.
Sumber : https://kabartani.com/cara-budidaya-ikan-cempili-atau-wader-cethul.html
Dwiputra Garin Wicaksana
Kelompok 1 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian
14/365017/PN/13645
Budidaya Perikanan
1 komentar:
Ferry Cahya Raharja
14/369733/PN/13958
Gol. A3.1
Kelompok 6
Sumber Ide : Berasal dari CV. Makarya MIna yang menjadi pionir dalam membuat makanan olahan berbahan dasar ikan cethul
Sasaran Langsung : Pembudidaya ikan yang akan mengembangkan usaha budidaya dengan spesien ikan cethul yang mulai banyak diminati
Sasaran tidak langsung : Selurh warga yang tertarik terhadap usaha budidaya ikan cethul
Manfaat : Para pembudidaya ikan dapat mengerti tentang cara budidaya ikan cethul
Proximity : KArena informasi dekat dengan pembudidaya ikan atau dibidang pengolah ikan cethul
Importance : Informasi yang disampaikan diperlukan pembudidaya ikan cethul agar produktivitasnya dapat meningkat
Posting Komentar